PROSES BERFIKIR
Pada
pertemuan selanjutnya Prof.Dr.Marsigit,MA menyampaikan bahwa ilmu itu untuk
melihat orang lain, benda lain, an juga diri sendiri. Dimana setinggi tingginya
ilmu adalah orang yang bisa berinstropeksi. Manusia memiliki kesadaran dan
ketrampilan untuk menembus ruang dan waktu. Namun setiap manusia memiliki
pemikiran yang berbeda dalam menembus ruang dan waktu. Seperti apa yang kita
lakukan bahkan temui pada hari ini, tidak akan terulang kembali seperti hal
yang sama karena menembus ruang dan waktu. Ada guru pasti ada murid, ada ayah
ada ibu. Itulah hermenitika.
Immanuel
Kant membagi putusan menjadi 2 yaitu analitis dan sintetis. Dimana analitis
bersifat apriori atau disebut pengetahuan murni, karena konsep yang membangun
pengetahuan tidak diturunkan dari pengalaman tetapi dari pengetahuan subjek itu
sendiri. Sedangkan sintetis bersifat aposteriori predikat tidak terkandung
dalam subjek atau bisa dikatakan predikat memberikan informasi yang baru.
Pada
kuliah tersebut beliau juga menyinggung tentang taksonomi Bloom dan teori Piaget.
Dalam segi kognitif, Bloom menjelaskan bahwa kognitif adalah kemampuan
intelektual siswa dalam berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Terdapat 6
aspek jenjang proses berfikir yaitu:
1.
Pengetahuan:
kemampuan seseorang untuk mengingat
2.
Pemahaman: kemampuan
untuk mengerti atau memahami setelah sesuatu tersebut diingat.
3.
Aplikasi:
kemampuan menerapkan materi
4.
Analisis:
kemampuan untuk menguraikan sesuatu
5.
Sintesis: kemampuan
untuk berfikir
6.
Evaluasi:
kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi
Dari
taksonomi bloom ini jika dikaitkan dengan teori Piaget sangat sesuai, karena
tahapan perkembangan kognitif memiliki aspek kematangan, pengalaman, dan
interaksi social. Oleh karena itu Piaget mengemukakan tahapan perkembangan
intelektual anak dalam 4 periode, yaitu:
1.
Sensori motor: anak
menggunakan indera untuk mengenal lingkungan
2.
Pra operasional:
melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu dan melakukan
simbolisasi
3.
Operasional
konkret: mampu memecahkan masalah dengan logis
4.
Operasional
formal: mampu berfikir logis dan menggunakan penalaran ilmiah
Belajar
adalah sesuatu perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya pengalaman dan
sifatnya relative tetap. Oleh karena itu sebagai seorang guru, kita harus dapat
membelajari siswa dengan pengalaman. Karena pengalaman dapat membentuk konsep
dalam diri siswa. Tidak hanya sekedar teori dan rumus bahkan hafalan saja,
diharapkan nantinya pengetahuan yang siswa miliki dapat menjadi bekal hidupnya
dimasa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar