Selasa, 31 Maret 2015

REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN DI JEPANG



MENGEMBANGKAN PBM SESUAI DENGAN KONTEKS BUDAYA DI INDONESIA DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL

Hakikatnya matematika merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga matematika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan tetapi merupakan suatu proses penemuan. Matematika diajarkan pada dasarnya untuk membantu melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat.
Di lapangan banyak guru yang menerapkan pembelajaran konvesional, pada prosesnya guru menerangkan materi dengan metode ceramah dan siswa mendengarkan kemudian mencatat hal yang dianggap penting. Siswa hanya pasif mendengarkan uraian materi dan menerima begitu saja ilmu atau informasi dari guru. Ditambah lagi dengan anggapan siswa yang mengatakan bahwa pelajaran matematika itu sulit.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika pembelajaran menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Guru selalu berusaha agar kegiatan yang dilakukan dikelas dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan guru dapat merancang suatu pembelajaran yang aktif, kreatif,dan juga efektif.
Secara umum budaya local adalah budaya yang berkembang pada suatu daerah dan merupakan budaya asli dari suku yang mendiami daerah tersebut. Konteks budaya yang disisipkan dalam proses pembelajaran, mengandung banyak sekali manfaat. Yaitu seperti pengenalan budaya local kepada peserta didik, menjaga kearifan local pada suatu daerah, menanamkan prinsip cinta tanah air dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengaitkan materi dengan permainan tradisional di pembelajaran.
Sebagai contoh, saat pembelajaran matematika pada materi operasi hitung penjumlahan. Guru dapat merancang pembelajaran dengan menyisipkan permainan congklak/dakon sebagai media pembelajaran. Disamping siswa dapat memahami konsep matematika, secara tidak langsung guru juga dapat mengenalkan permainan tradisional yang berasal dari jawa. Dengan menyisipkan permainan tradisional disetiap pembelajaran, diharapkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan dan dapat memberikan pengalaman psikologis bagi siswa. Siswa akan berani bertanya, mengajukan pendapat, dan lain sebagainya sebagai wujud antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar